0
MANUSIA DAN HARAPAN
A. Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan
supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut
permasalahan masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan,
berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun
mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan,
pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Misalnya, Budi
hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli
mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat
menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”,
walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak.
Harapan harus berdasarkan
kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan
sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat
terwujud.
B. Apa Sebab Manusia Mempunyai
Harapan ?
Menurut kodratnya
manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam
suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota
masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah
– tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik /
jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup
berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan
hidup.
1. Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah
yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan
dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
2. Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia
mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis
besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan
kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manuis itu ialah :
a)
Kelangsungan hidup (survival)
b)
Keamanan (safety)
c) Hak
dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)
Diakui linkungan (status)
e)
Perwujudan cita – cita (self actualization)
C. Kepercayaan
Kepercayaan berasal
dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan
adalah hal – hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan
kebenaran. Ada beberapa kalimat yang dapat kita perhatikan :
· Ia tidak percaya pada diri sendiri.
· Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu, berita itu
kurang dapat dipercaya.
· Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah.
· Kita harus percaya akan nasehat – nasehat yang berasal
dari Al-qur’an.
Dengan contoh berbagai kalimat diatas
maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.
D. Berbagai Kepercayaan Dan
Usaha Meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran.
Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah,
dirinya dapat menang, dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau
dipercayakan kepadanya.
2. Kepercayaan kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap
kata hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain.
3. Kepercayaan kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara
berorientasi pada Tuhan dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai
warga negara mempercayai pemerintah / negara.
4. Kepercayaan kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat penting
percaya kepada Tuhan. Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan
sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhannya.
Berbagai usaha dilakukan manusia
untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi
kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
1. Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
2. Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
3. Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan
suka menolong, dermawan dan sebagainya.
4. Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
5. Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan
sebagainya
Studi Kasus
Ada seseorang pemuda dia bisa terbilang sangat bodoh, dan
selalu dijelek-jelekkan oleh teman-temannya. namun karena dia mempunyai harapan
dan tekat, “agar saya dapat menjadi siswa yang berprestasi” maka pemuda itu
menyusun rencana akan harapan dan mimpi-mimpinya, dan yang pasti harus berusaha
sebaik agar mendapat harapan yang diinginkan.
Jadi dari studi kasus diatas dapat disimpulkan bahwa
setiap harapan yang dimiliki manusia itu pasti akan tercapai tergantuing
bagaimana manusia itu berusaha untuk mewujudkannya. lingkungan sekitar dan niat
didalam hatinya itulah salah satu faktor yang bisa menyebabkan semua harapannya
tercapai.jadi berusahalah sekuat tenaga dan tetap berserah diri kepada yang
kuasa maka segala y=tujuan yang akan kita jalankan insyaallah akan tercapai.
Sumber : https://ariefimam2.wordpress.com/tugas-ilmu-sosial-dasar/bab-11-manusia-dan-harapan/